Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio

Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran kimia serta pertumbuhan kemampuan peserta didik.   Portofolio dapat memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. 

Portofolio dapat berfungsi sebagai alat untuk melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar, perluasan dimensi belajar, pembaharuan kembali proses belajar mengajar dan pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar. Portofolio dapat digunakan sebagai alat pengajaran juga sebagai alat penilaian. Penilaian portofolio mengharuskan  peserta didik untuk mengkoleksi dan menunjukan hasil kerja mereka.  Dalam hal ini penilaian portofolio dapat dianggap sebagai salah satu alat untuk menilai secara otentik. Dalam penilaian portofolio peserta didik memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Fungsi penilaian portofolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM. Kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa: (1) puisi; (2) karangan; (3) gambar/tulisan; (4) peta/denah; (5) desain; (6) paper; (7) laporan observasi; (8 ) laporan penyelidikan; (9) laporan penelitian; (10) laporan eksperimen; (11) sinopsis;(12) naskah pidato/kotbah; (13) naskah drama;(14) doa; (15) rumus;(16) kartu ucapan; (17) surat; (18 ) komposisi musik; (19) teks lagu; (20) resep masakan.
Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif dan sumatif. Penilaian portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnostik. Penilaian portofolio digunakan juga untuk tujuan penilaian sumatif pada akhir semester atau pada akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka raport peserta didik yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran kimia. Selain itu, tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat.
Portofolio dalam penilaian dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
  1. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung. 
  2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.
  3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran
  4. Bertukar informasi dengan orang tua/ wali peserta didik dan guru lain.
  5. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri secara positif pada setiap peserta didik.
  6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
Menurut Masnur Muchlis (2007) tujuan dilakukan portofolio bagi siswa antara lain sebagai berikut :
  1. Untuk penilaian formatif dan dianostik siswa. 
  2. Untuk monitor perkembangan siswa dari hari kehari, yang berfokus pada proses perkembangan siswa.
  3. Untuk memberi eviden (bukti) penilaian formal.
  4. Untuk mengikuti perkembangan pekerjaan siswa, yang berfokus pada proses dan hasil.
  5. Untuk mengoleksi hasil pekerjaan yang telah selesai, yang berfokus pada penilaian sumatif

Related Posts:

Pengembangan Penilaian Proyek

Pengembangan Penilaian Proyek
Dalam proses pembelajaran tentunya tidak semua bentuk penilaian akan cocok dengan materi atau kompetensi yang akan dicapai. Akan tetapi sebisa mungkin bentuk penilaian yang digunakan dapat mencakup tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan begitu, penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya tepat tetapi juga lebih komprehensif. Dan dari beberapa jenis penilaian yang telah diungkapkan diatas salah satu jenis penilaian yang cukup komprehensif  mencakup ketiga ranah tersebut adalah penilaian proyek (Project Work). 

Penilaian proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk seoptimal mungkin dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami konsep sampai dengan aplikasi bahkan menciptakan. Dalam penilaian proyek guru dapat menilai siswa secara individu maupun kelompok. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran juga dapat lebih terpantau.

Pelaksanaannya penilaian proyek dapat dilakukan oleh siswa secara individu atau kelompok. Penilaian proyek umumnya dilakukan dengan mengikuti beberapa tahap dalam pelaksanaannya yang meliputi, perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan data, dan penyajian data atau presentasi. 

Adapun tahap-tahap pembuatan proyek adalah :
1)  Pada tahap pelaksanaan siswa dituntut untuk merumuskan pokok permasalahan yang nantinya akan diteliti atau diamati. Selain itu, pada tahap perencanaan ini siswa juga membuat jadwal pelaksanaan proyek, tempat/lokasi, alat dan bahan, dan lainnya sesuai dengan instruksi dari guru pembimbing. Setelah pokok masalah dirumuskan langkah selanjutnya adalah pelaksanaan proyek. Pada tahap ini siswa dapat terjun ke lapangan atau masuk dalam setting sosial tertentu untuk mengamati dan menghimpun data. Pengumpulan data akan tergantung dengan masalah pokok dalam proyek, apakah proyek di fokuskan pada proses atau produk. Langkah selanjutnya adalah pengorganisasian.

2)  Maksud dari pengorganisasian disini adalah data yang telah dihimpun dari lapangan kemudian dikelompokkan sesuai dengan pokok-pokok masalah dalam proyek tersebut. Tahap selanjutnya, setelah data terhimpun dan dikelompokkan kedalam pokok-pokok masalah maka data-data tersebut di interpretasikan atau dianalisis, tahapan ini dinamakan pengolahan data. Dan setelah data dianalisis sampai pada pengambilan kesimpulan langkah selanjutnya adalah menyusun laporan atau penyajian data.

3)  Pada tahap penyajian data atau penulisan laporan proyek ini setidaknya mengikuti sistematika penulisan yang terdiri dari; 1) Pendahuluan, memuat dasar pemikiran dan strategi menjawab masalah. 2) Pengumpulan data, apa data utama dan antisipasi kesulitan. 3) Bagian inti/pembahasan, temuan utama, minimal 3 sub bagian. 4) Kesimpulan, menjawab apa, mengapa, dan bagaimana. 5) Daftar bacaan, berisi sumber-sumber bacaan yang relevan dengan masalah proyek. 6) Lampiran.
Setelah siswa menyelesaikan semua hasil proyeknya, maka selanjutnya adalah mencoba dipresentasikan hasil karya mereka untuk mengetahui sejauh mana hasil pemahaman mereka dalam memaknai materi.

Related Posts:

Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu pilar dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. 

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Penilaian berbasis kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar. Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus.

Penilaian berbasis kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk 3 dimensi, dan penilaian, unjuk kerja (performance) siswa. Penilaian akan membawa perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran jika orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa.

Related Posts: